Listrik Padam, Menyimpan Makna Filosofis




Seminggu yang lalu Sejak pukul 21.00 di daerah saya tinggal Sidomulyo Timur (Sidotim) kota Pekanbaru Riau lampu sudah tidak menyala membuat warga merasa kurang enak dan nyaman, bahkan masjid pun tidak terdengar azan subuh, hampir seluruh aktivitas warga tidak terlepas dari listrik yang menerangi, mendinginkan, ruangan yang panas menjadi dingin dibantu oleh listrik melalui AC dan Kipas angin, ketika listrik off menimbulkan keresahan masyarakat, hal ini menjadi kendala bagi masyarakat. Berdasarkan informasi, Manajer Komunikasi & TJSL PT PLN UID Sumsel, Jambi dan Bengkulu (S2JB) Iwan Arissetyadhi menyebut gangguan pemicu pemadaman listrik itu terjadi imbas masalah yang menimpa transmisi SUTT 275 KV Linggau-Lahat selaku jaringan interkoneksi yang terhubung dengan sejumlah wilayah di Sumatera.

Informasi lainnya, Lampung terbakar induknya dan ternyata aliran listrik di Pekanbaru berasal dari Lampung, sedangkan yang di PLTA Koto Kampar hanya suplai tambahan induknya berasal dari Lampung yang mengambil daya dari laut.

Sayangnya, masih banyak rumah-rumah warga yang belum mempunyai mesin genset sebagai alternatif bila lampu mati, kebiasaan tinggal di perumahan begitu ada riak-riak terdengar dari tetangga dari sengatan kepanasan dari cuaca yang bisa saja ekstrim panas, syukur kalua cuacanya dingin jadi tidak terasa walaupun lampu mati.

Orang-orang dahulu tanpa listrik dan genset pun mereka tetap nyaman dan asri tinggal dirumahnya, nyaman, aman, tenang, dan damai, ada apa ? sekarang nampaknya orang tidak bisa hidup tanpa listrik padahal banyak juga peristiwa terkena sengatan listrik beberapa sebab seperti karena arus pendek, lupa, dan lain sebagainya, tetapi bila dilihat perbandingannya kemasalahtannya jauh lebih banyak dari mudharatnya, maslahatnya saat ini apalagi serba terknologi modern listrik nampaknya tidak biisa dipisahkan dari kehidupan sosial dan bermasyarakat hari ini, yang paling kecil saja android dalam genggaman kita kalau tidak di charger pada mandek semua bisnis dan dagang setiap harinya, sementara orang mencari kerja dan lainnya dari informasi lewat hp android yang kita genggam.

Yang lebih besar dari android pekerjaan-pekerjaan seperti diperkantoran tidak terlepas dari listrik, selain itu, produksi bahan-bahan dan kebutuhan sehari-hari juga tidak terlepas dari listrik bahkan seorang petani pun saat ini juga tidak bisa terlepas dari listrik tetapi lebih khawatirnya masyarakat yang hidup diperkotaan kalau mati lampu mereka repot dan bingung untuk makan karena memasak nasi menggunakan magic com, berbeda dengan orang yang hidup dipedesaan mereka sudah terbiasa dengan kehidupan serba bisa dan serba ada tidak ada magic com mereka punya kayu bakar untuk menanak nasi.

Jadi, listrik merupakan kebutuhan yang primer untuk di perkotaan dan juga mungkin di pedesaan sekarang mereka juga tidak bisa terlepas dari listrik, artinya sekarang baik di kota maupun di desa semua membutuhkan yang namanya listrik, yang jelas untuk penerangan di malam hari, bayangkan kalau tidak ada listrik kita gelep-gelapan jadinya seperti isi sebuah penggalan lagu yang pernah kita dengar masing-masing.

Dari listrik kita berkaca dan mengambil hikmah bahwa jadilah kita hendaknya seperti listrik yang sangat dibutuhkan semua orang dimana pun ia berada, ini adalah pelajaran berharga kepada kita semua dimana pun kita tinggal dan berdomisili hendaknya hidup seperti listrik dan lampu tadi menjadi penerang dan menjadi orang yang dibutuhkan bukan sebaliknya kedatangan kita disuatu tempat menjadi risau bagi yang lain, bahkan menjadi musuh masyarakat, hal ini tidak kita inginkan. Kedartangan kita membuat orang menjadi gelap, dan gersang, dan redup.

Dari listrik juga kita mengambil hikmah bahwa banyak orang mencari cuan dan kehidupan dan ketahahan pangan didalamnya mendapat upah jadi karyawan dan lowong kerja seluas-luasnya, hendaknya juga begitu kepada kita kehadiran kita membuat orang menjadikan yang lainnya medapat manfaat barangkali kita bisa membuka lowongan pekerja dengan membuat indstri baru, atau terbarukan, hirilisasi menjadi lapangan kejar seluas-luasnya bagi frashgraduate. Bila mampu seperti hal tersebut jelaslah kehadiran kita bemanfaat dan sejalan dengan sebuah hadits Nabi Saw :

Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. (al-Hadits)

Penemu listrik, sungguh besar jasanya kepada kita dibelakang ini hidup bisa dirasakan dengan mudah, karena semua sudah serba listrik bahkan motor dan mobilpun sudah ada yang beralih ke listrik, ada motor listrik, dan ada mobil listrik, ada juga rokok elektrik yang tidak lagi menggunakan bahan dari tembakau tapi sudah menggunakan listrik.


















































































Posting Komentar

0 Komentar