Detik-Detik Penghujung Desember : Tantangan dan prosfek Baru Menuju Tahun Masa Depan

 





Sudah bukan rahasia umum bagi semua kalangan bahwa saat ini sedang dalam menghabisi sisa-sisa riwayat satu tahun yang kemarena masih terdengar, terisak kejadian luar biasa, pengalaman luar biasa kemaren menggores tinta perjalanan bagi setiap orang, ada waktu senang disitu ada pula waktu sedih, ada tantangan luar biasa yang kita lewati bersama, kita temukan keberhasilan kemaren hati bangga pada diri sendiri melihat nostalgia tersebut, saat-saat sulit ternyata tanpa disadari bisa terlewati secara rasional akan sulit melewatinya, berbagai support dan dukungan dari orang tua, keluarga kolega dan doa-doa yang dipanjatkan kian menuai hasil yang sudah kita saksikan disaat-saat penghujung Desember 2020 ini. 

Penghujung Desember ini kita melepaskan dahaga wisata ketempat-tempat keramaian sekaligus melepas belenggu besar dipundak yang membebani kita, urat syaraf tegang karena tekanan dan deadline yang selalu menghantui kita, tetapi itu adalah pelajaran bagi semuanya disaat-saat rumitnya tugas disitu kita temui ilmu dan wawasan  baru, menemani kelelahan yang sudah bertahun pantas diri ini mendapatkan istirahat melihat alamnya, keindahan bisa saja panggilan alam karena selama ini kita hanya terdiam diatas kursi depan meja dibawah runang tertutup bagi sedemikian melelahkan dan jenuh, semua demi keluarga memenuhi kebutuhan sehari-hari niatkan saja karena Allah Swt agar tidak menjadi seperti hembusan debu biarkan ia menjadi sebuah nilai ibadah agar diridhai-Nya, kelak kita akan melihat semua catatan kehidupan tersebut. 

Hiruk-pikuk kehidupan sudah dicium bau dan harumnya membuktikan kita masih mampu bertahan dan mengelolanya, apalagi pengalaman bernegara dan berbangsa satu tahun kemaren memberi pelajaran bahwa tidak semua yang kita saksikan benar adanya, namun ia memerlukan klarifikasi (tabayyun) dan pendalamanm, perenungan rohaniyah yang sengit, pergolakan pilpres yang kemaren kedua belah pihak saling mengolok-olok membela pilihan masing-masing sampai-sampai hujat menghujat harus menjadi pelengkapnya, belum lagi masalah tidak diterimanya pilihan resmi oleh KPU kembali menggoyang ibu kota, berapa korban yang tumpah, berdarah yang kita lihat karena tidak adanya titik temu waktu itu antar yang satu dengan yang lainnya, kini kita harus kembali kepada perdamaian (islah) agar tidak tegang, hasil ressuffle pak Jokowi dibulan Desember 2020 mengangkat Sandiaga Uno yang merupakan lawan paslon di plipres menjadi menteri parisiwatan dan ekonomi kreatif saat sekaran ini, dan beberapa menteri lainnya. Sehingga menimbulkan banyak komentar netizen di Media sosial yang paling banyak dikunjungi “happy ending” karena kedua paslon presiden bisa rukun kembali yang pada biasanya jarang bersanding lawan paslon dalam satu pemerintahan. 

Harus ditarik nilai positifnya bahwa untuk membangun sebuah negara tidaklah diperlukan egoisme buta tetapi merangkul perbedaan yang majemuk menjadi sebuah persatuan yang melekat. Diakhir desemeber ini juga yang sangat memilukan bagi kita musibah covid-19 yang melanda berbagai aspek, dan terpaksan kita harus beradaptasi dengan protokol kesehatan sebagai safety paling urgen, sejalan dengan yang disampikan oleh Amin Abdullah dalam kaedah biologi kaedah survival for the fittest makhluk dapat bertahan hidup adalah yang paling cepat menyesuaikan diri, bila tidak beradaptasi bisa saja kita menjadi TO (target operasi) dari covid-19. 

Apalagi dampak dari covid-19 yang sangat meresahkan sekaligus menyengsarakan, ekonomi menjadi tawarannya untuk tawanan bagi masyarakat bawah, bila tidak mampu menebusnya bisa saja termakan keganasan covid-19, bahkan sering kasus-kasus narapidana tumbuh subur akibat sulitanya mata pencarian, pembunuhan, perselingkuhan, anak durhaka, ada juga orang tua durhaka rela membumikan hidup-hidup anaknya yang belum lahir dengan alasan malu karena faktor usia sudah lanjut, masih banyak lagi persitiwa-peristiwa kejadian yang mengheningkan cipta bagi kita setelah melihat fakta kejadian tersebut. 

Disela-sela menghadapai hitam-putih kehidupan ditahun ini harus kita jadikan sebagai pelajaran dan renungan, agar ia menjadi sebuah pelajaran yang istimewa yang tidak kita temukan dibangku kuliah, atau sekolah, aprsesiasi setinggi-tingginya kepada orang-orang yang sudah mensupport kita, yang memberikan pelajaran berharga kepada kita selama setahun ini yang sudah berniat membantu kita artinya mereka yang disekitar kita masih mencintai kita karena sampai hari ini kita menyaksikan bersama detik-detik pergantian tahun baru, siapa saja orang yang pernah kontak sosial dengan kita harus kita memberikan nilai positif kepada mereka, karena kita hidup bermasyarakat, perbauran interaksi sosial yang menciptakan hubungan emosional diantara kita, kalau sekiranya terjadi energi negatif diantara kita ranckalah itu kubur sekubur-kuburnya agar hidup kehidupan yang harmoni. 

Meyongsong tahun depan harus siap mental dan rohani karena dunia kompetisi semakin menggeliat yang tak kuat bisa saja tereliminasi oleh cepatnya perkembangan dan kemajuan tekonologi, pendidikan,  skill, entrepreuner (sebagai tiga power), nampaknya harus dikawinkan agar melahirkan sebuah kemajuan baru sehingga mampu mengiktui para senior yang spektakuler. apalagi merebaknya bisnis digital hari ini meninggalkan pasar persaingan kemasyarakatan, dunia digital menjadi sebuah penelurusan mereka untuk mencari kebutuhannya, nampaknya istilah dulu ada uang ada barang sudah terkonversi dengan barang ada uang transfer, sesama penjual pembeli tidak saling kenal secara tatap muka, namun dikenal didunia maya. 

Inilah yang sedang trend saat ini dunia virtual sudah mulai beradaptasi secara komprehensif, dan menjadi wajah baru bagi dunia pendidikan, bisnis, politik, ekonomi yang terus mengalami inflasi mudah-mudahan sajar pertumbuhan ekomomi membaik terus kedepan, bagi kalangan yang masih dalam pendidikan disegerakan tuntas ditahun depan agar mampu melakoni yang dituntut bertahun-tahun dibumi kampus. Angan-angan yang sudah terniat kemarena ditahun 2021 mulailah direalisasikan, kapan lagi kalau bukan sekarang, sebelum menjadi makhluk penunda-nunda. Tapi alangkah baiknya manusia yang produktif dan kompeten. 

Terelpas dari semua itu berbagai warna-warni hubungan secara vertikal haruslah terus dirawat kalau perlu install kembali pertaubatan global, agar Sang Khaliq meridhai aktiftas duniawi kita karena beriringan dengan nilai ukhrawi. Apa guna harta berlimpah setelah kita bertungkus lumus, baku hantam mengumpulkannya tapi tidak bisa rasakan manfaatnya, Gus Dur pernah menulis baik belum tentu bermanfaat melalui tulisaannya di majalah tempo, bertepan dengan bulan Desember adalah bulan Gus Dur 30 Desember 2009 Gus Dur telah menggenapi takdirnya menghadap Rabbul ‘Alaimin. Sosok pemikiran Gus Dur banya dikagumi oleh berbagai kalangan karena dasar-dasar pemikirannya yang dinamis sebagai guru bangsa, tentang ini Greg Barton menyebut dasar pemikiran dinamis Gus Dur adalah humanitarianisme-liberal. Dua hal utama yang mendorong pemikirian Gud Dur tesebut adalah rasionalitas terus menerus, Islam lebih dari sekedar mampu menjawab tantangan modernitas. Desember dinobatkan sebagai bulan Gus Dur oleh banyak kalangan, sehingga banyak yanng meperingati haul Gus Dur sebagai napak tilas perjalanan Gus Dur dalam merawar Kebhinnekaan dari berbagai komunita, disamping itu. karena jasa-jasa beliau kepada bangsa beliau juga sebagai mantap presiden Republik Indonesi. Desember seperti titik nol mencapai bulan Desember seolah kita sudah berada dipuncak peringatan dan akan kembali pada titik strat di bulan berikutnya. Desember adalah akhir tahun, menuju tahun baru dan menuju strategi baru untuk semakin berkembang dan maju, amin.



Oleh; Mara Ongku Hsb, MH 

(founder dan penulis di kemasyarakatan )






Posting Komentar

0 Komentar