Aku kejar cita-cita dan mimpi sampai orang tidak lagi mengatakan bahwa aku sedang bermimpi dan halu, selayaknya manusia biasa sama-sama menjalani dan mencapai pengharapan yang tinggi akan sebuah kesuksesan untuk sampai kesebuah titik kulminasi yang ditunggu-tunggu, apalagi sudah diusia yang sudah mapan sekarang hendaknya menjadi renungan bagi kita belakangan ini, nak kemana dibawah hidup dan bahtera kehidupan yang sekarang ini.
Bawalah cita-cita dan harapan itu terutama
hadapkan kepada pemilik kita mudah-mudahan yang lain akan mengikut dan memikul
beban yang berat akan terasa ingin jika sudah ada yusra (kemudahan) dari Allah.
Buya Hamka sempat menyebutkan kata
mutiara kepada kita semua yaitu hidup bukan sekedar hidup babi pun dihutan
hidup kalau sekedar hidup
Tapi apa, hidup ini punya proses dan
keseimbangan (balanced) dalam menikmatinya supaya terasa sebuah
kebahagiaan yang hakiki tersebut.
Hampir kucuri sifat pesimis, tapi
sampai kapanlah berkata dihati kecil karena tidak semua didapat secara instan
semua butuh proses dan kesabaran Tuhan telah mengutus Nabi kepada setiap umat
termasuk umat Islam umat Nabi Muhammad Saw sebagai contoh role model
untuk kita bagaiman Nabi bukankah Nabi melewati rintangan yang dahsyat diancam
dengan yang berat-berat nyawa menjadi taruhan tapi semua dengan teguh dilewati
oleh Nabi, pertanyaannya mengapa kita lari dari contoh, ilustrasinya kalau kita
ingin melukis sesuatu kalau kita lari dari panduan contoh semua kita tahu
jawabannya pasti tidak bagus bahkan gagal, itulah pelajaran berharga dan sangat
penting.
Sepantasnya optimislah yang harus dipertahankan sebagai sikap yang elok dan rancak untuk diteruskan menata dan meniti sebuah titian kehidupan ini, beranilah menjadi seorang manusia yang hidup dan bermakna tatap semua alam sebagai bentuk transformasi jiwa kedalam kesadaran bahwa kita ini adalah makhluk yang diciptakan dalam keadaan lemah begitu pesan Allah didalam kitab suci kita.[]
*Mara Ongku Hsb, MH
0 Komentar